Sabtu, 30 Desember 2017

Alur Cerita Film Cinta Laki-Laki Biasa

Ulasan Film Cinta Laki-Laki Biasa | Plot Cerita Film Cinta Laki-Laki Biasa | Film yang berjudul "Cinta Laki-Laki Biasa" dirilis pada akhir tahun 2016. Film ini merupakan adaptasi dari cerpen Asma Nadia. Lalu bagaimana isi dan alur cerita film ini?

Sebelum menonton film ini, saya sempat mencari list novel karya Asma Nadia yang berjudul sama. Setelah cari ke sana kemari, tidak ketemu. Ternyata, film ini bukan diambil dari novel melainkan dari cerpen sehingga saya sendiri belum menemukan dan membaca versi cerpennya.

Tapi yang jelas, cerita bentuk cerpen umumnya berukuran pendek. Namanya juga cerpen alias cerita pendek. Meski begitu, film ini rupanya memiliki durasi yang cukup lama sekitar 100 menit lebih. Cukup panjang untuk ukuran cerpen.

[Baca juga : Cerita Film Ruqyah The Exorcism]

Lalu bagaimana jalan cerita dari film ini? Karena judulnya cinta laki-laki biasa, tentu kita akan terfokus siapa laki-laki yang dimaksud dalam judul film ini. Dan dari judulnya, bisa kita gambarkan bahwa film ini bercerita tentang perjuangan cinta yang tulus dari seorang laki-laki yang tak sempurna alias biasa.

Film ini berpusat pada interaksi antara dua sejoli yaitu Rafli Imani (diperankan Deva Mahendra) dan Nania Dinda Wirawan (diperankan Velove Vexia).
Dalam scene awal, kita bisa menangkap bahwa Rafli adalah seorang pekerja bangunan yang tugas utamanya adalah mandor. Sedangkan Nania berasal dari keluarga terpandang dan kaya.

Pertemuan keduanya berawal ketika Nania lebih memilih magang di kontraktor yang mengerjakan proyek rumah-rumah sederhana daripada magang di perumahan elit nan berkelas. Dari sana, Nania sering memperhatikan bagaimana Rafli berinteraksi dengan para pekerja ditambah kegiatan-kegiatan Rafli yang berbeda dari pekerja lainnya sehingga muncul benih-benih cinta dan Nania menjuluki Rafli dengan sebutan "orang antik".

Pertemuan keduanya makin intens dan puncaknya saat Nania mengundangnya untuk hadir di acara wisudanya. Rafli hadir dalam wisuda. Berpakaian rapi ditambah memegang bunga untuk ucapan selamat namun ia tak sanggup melangkahkan kaki dan hanya melihat Nania dari kejauhan. Kenapa? Karena Nania saat itu bersama keluarganya. Rafli merasa tidak pantas berkumpul bersamanya.
Rafli saat menghadiri wisuda Nania
Setelah lulus, Papa dan Mama ingin mengenalkan Nania dengan seorang dokter sukses nan ganteng bernama Tyo Handoko (diperankan oleh Nino Fernandez). Kedua orang tua Nania ingin Nania dan Tyo lebih dekat dan segera menikah. Nania pun mengajaknya jalan-jalan terutama saat ke tempat kontraktor untuk bertemu Rafli.

[Baca juga : Cerita Film Gasing Tengkorak]

Setelahnya, dalam jangka waktu dua tahun, Rafli dan Nania tidak pernah saling kontak-kontakan. Dan dalam waktu dua tahun pula, Nania semakin naik karirnya. Sementara Rafli tidak diketahui kemana ujungnya. Meski hampir 2 tahun tidak bertemu, ternyata Rafli juga sering memikirkan Nania. Teman pekerjanya pun memberinya nasihat untuk segera bertemu dan melamarnya.

Akhirnya, keduanya bertemu. Nania kaget. Selama dua tahun tidak ada kabar. Tiba-tiba Rafli mengungkapkan perasaan dan niatnya untuk ta'aruf. Nania pun menerimanya. Lalu bagaimana dengan orang tua Nania dan Tyo Handoko? Tentu kedua orang tuanya tidak setuju. Mereka ingin anaknya menikah dengan orang yang memiliki bibit, bebet, dan bobot sebagaimana ketiga kakak perempuan Nania.

Rafli dan Nania pun bersanding di pelaminan. Tak dijelaskan bagaimana usaha ekstra Rafli untuk membujuk orang tua Nania, yang jelas Nania sudah dikenal akan pilihannya yang aneh-aneh dan wataknya yang cukup keras.
Mungkin faktor itulah yang membuat kedua orang tuanya menerima dan membantu dari belakang asal anaknya bahagia.

Jalinan kehidupan Rafli dan Nania semakin indah manakala lahir anak pertama dilanjutkan anak kedua mereka. Mereka berdua juga sudah hidup tenang di rumah sederhana milik Rafli yang terletak jauh dari perkotaan.

Alur cerita di atas menghabiskan separuh durasi film. Saya yang menontonnya merasa kok film ini seperti sudah mau selesai. Ternyata konflik berikutnya muncul di separuh akhir film ini. Jika sebelumnya, Nania yang percaya dan yakin dengan Rafli sedangkan sahabat dan keluarganya memandang sebelah mata Rafli. Di separuh kedua film, justru Nania lah yang meragukan kenapa dirinya bisa menikah dengan tukang bangunan.

Tragis? Ironi? Kok bisa?! Sebabnya, Nania mengalami kecelakaan dan menyebabkan dirinya mengalami amnesia alias lupa ingatan. Selain amnesia, Nania juga mengalami kelumpuhan sementara. Di sinilah, konflik batin kembali terjadi.

Nania bisa tahu dan yakin bahwa dirinya sudah menikah, punya anak, dan memiliki keluarga hanya dengan melihat foto dan bukti lainnya. Namun ia tidak bisa percaya bagaimana ia bisa menikah dengan tukang bangunan. Harusnya, ia sebagai anak orang terpandang bisa mendapat pasangan yang setara atau di atasnya.

[Baca juga : Cerita Film Chrisye]

Sakit? Ya jelas sakit. Rafli pun sempat meluapkan emosi yang biasanya atau tidak pernah ditampakkan dalam keseluruhan film. Rafli berusaha sekuat tenaga mengembalikan memori penuh suka cita yang hilang tersimpan dalam memori Nania. Nania pun panik, ia masih tidak percaya dan menolaknya mentah-mentah.

Nania pun tidak sudi lagi bertemu Rafli dan sempat kehilangan motivasi untuk sembuh dari kelumpuhan.
Kehabisan cara, Rafli kemudian meminta bantuan sahabat Nania yaitu Lulu Damayanti (diperankan oleh Dhini Aminarti) untuk berusaha memulihkan semangat dan memori Nania.

Lulu berhasil. Nania kembali semangat dan berhasil mengatasi kelumpuhan. Berkat Lulu, Nania mulai berusaha menerima fakta dan kenyataan yang ada. Nania pun mau ditemui Rafli dan setelah sembuh, berjanji akan berusaha menjadi istri yang baik baginya.

Ingatan Nania memang belum kembali seutuhnya. Namun, fisik dan hati Nania sudah mantap untuk kembali ke rumah bersama keluarga kecilnya. Dalam beberapa hari, Rafli terus berusaha membangkitkan memori Nania. Nania merespon dan berusaha menjadi apa yang dulu ia pernah lakukan.

Ingatan Nania masih belum pulih. Meskipun Nania berjanji akan menjadi apa yang dulu pernah lakukan, tentu saja Rafli tidak bisa menerimanya. Mengapa? Karena seolah Nania melakukannya hanya karena kewajiban dan pasrah terhadap hidup, bukan karena ia mencintai Rafli. Walhasil, keluarga kecil itu pun tidak memiliki aura kehidupan dan tidak diselimuti cinta kasih.

Karena gagal, Nania pun rencana akan direhabilitasi dan dibawa ke Jerman agar cepat sembuh. Lalu bagaimana kelanjutannya? Scene tadi sudah hampir selesai durasi filmnya. Saya yakin para pembaca sudah bisa menebak bagaimana endingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar