Selasa, 12 Desember 2017

Cerita dan Ulasan Film Chrisye

Review Film Chrisye | Alur Cerita Film Chrisye | Satu lagi film tentang biografi menghiasi layar lebar dunia film Indonesia. Film tersebut berjudul Chrisye. Bagaimana cerita dan ulasan filmnya? Simak uraian singkat di bawah ini

Chrisye adalah seorang maestro di belantika musik indonesia. Sebelumnya saya berfikir bahwa Chrisye itu orang yang luar biasa dan kuat jiwa raganya. Itu tercermin dari beberapa lagunya yang hits dari dulu bahkan masih digandrungi oleh penikmat musik zaman now (sekarang).

[Baca juga : Cerita Film Kung Fu Killer yang dibintangi Donnie Yen]

Namun, setelah melihat dan menonton film ini, saya cukup tercengang dan terkagum-kagum. Mengapa? Karena sebelum melangkahkan kaki ke bioskop, saya sudah melihat trailernya. Dan jika dilihat dari trailernya saja, saya agak kecewa.


Setelah Menonton Trailer

Kekecewaan saya tentu bukan tanpa alasan. Meskipun di sisi lain cuplikan yang ditampilkan di trailer sanggup membuat penontonnya merinding, namun ada beberapa hal yang juga dikomentari khususnya oleh netizen

Pertama. Pemeran yang bertugas menjadi Chrisye adalah Vino G Bastian. Dilihat dari segi bentuk tubuh, harusnya Chrisye agak kurus sedikit. Berbeda dengan Vino yang memiliki tubuh kekar nan macho.

Kedua, suara Vino beda atau kurang mirip dengan Chrisye. Kalau yang satu ini, memang agak sulit (bisa juga dibilang mustahil) menyamakan suara aktor dengan model aslinya.
Tapi ada beberapa netizen yang menyarankan beberapa artis selain Vino G Bastian untuk mengisi peran Chrisye.

Ketiga, sisi cerita yang ditangkap dapat ditebak dengan mudah. Awalnya musisi yang susah kemudian ditambahi dengan bumbu intrik dan menjadi musisi jempolan. Itu pemikiran saat menonton trailernya.

Namun saat menonton filmnya, semua kekecewaan saya berubah dengan penghormatan dan kekaguman. Ketiga alasan di atas menurut saya bukanlah faktor yang akan menyebabkan film ini kurang diminati. Malahan ketiga faktor di atas berbanding terbalik. Memang harusnya Vino yang memainkan peran sebagai Chrisye.

Awal menonton film, memang terasa aneh saat melihat Vino dengan wig rambut panjang. Namun kelamaan, hal tersebut ditutupi dengan akting yang baik plus alur cerita yang mengesankan. Lalu bagaimana alur ceritanya?

[Baca juga : Cerita Film Crouching Tiger Hidden Dragon 2]

Alur Cerita

Chrisye, yang saya anggap sempurna dan hebat, ternyata dalam film ini menunjukkan sisi lainnya. Chrisye digambarkan sebagai orang yang gelisah dan selalu memikirkan kehidupannya. Film ini dimulai dengan sebuah pesta ulang tahun yang menghadirkan band Chrisye yaitu Gipsy Band.

Di acara itulah, Chrisye dipertemukan dengan Damayanti (biasa dipanggil Yanti) yang diperankan oleh Velove Vexia.
Setelah acara usai, grup Gipsy band ternyata berhasil ke Amerika dan dikontrak selama setahun. Mereka pun gembira. Namun muncul satu masalah, ayah Chrisye menolak dan tidak mengizinkannya pergi ke Amerika.
Di Indonesia, tidak ada yang menghargai profesi sebagai musisi di sini. Mau jadi apa iye? - Ayah Crishye
Dengan terpaksa, Chrisye pun menuruti permintaan ayahnya dan tidak jadi pergi ke Amerika. Mendadak, Chrisye sakit. Saya sempat berfikir, mungkin Chrisye sakit gara-gara tidak diizinkan pergi ke Amerika.

Satu hari menjelang keberangkatan bandnya ke Amerika, ayahnya bermimpi aneh dan tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dari mimpi itu, ayahnya pun berubah pikiran dan mengizinkan Chrisye untuk pergi ke Amerika.

Karir solo Chrisye dimulai saat ia ditawari untuk menyanyikan lagu karya James F Sundah berjudul "Lilin-lilin kecil". Lewat lagu itu, nama Chrisye langsung melejit dan lagunya menempati chart posisi pertama. Selain itu, ada lagu "Aku Cinta Dia" yang juga semakin melambungkan namanya.

Puncaknya, saat Chrisye bersama PH (Production House) nya berencana membuat konser tunggal untuknya. Chrisye awalnya menolak dan tidak percaya karena belum ada musisi Indonesia yang membuat konser tunggal dan disaksikan banyak penonton. Namun setelah diyakinkan teman-temannya (ada Erwin Gutawa dkk), ia pun menyanggupi.

Penolakan Chrisye ternyata juga dilontarkan oleh para pemangku kebijakan di tempat yang menjadi venue konser tunggal Chrisye. Bahkan mereka sempat pesimis dan menyarankan agar menyanyikan lagu luar (barat) saja. Namun Chrisye dan timnya tak bergeming, untuk tetap meminta izin menggunakan balai sidang senayan sebagai venue konser nya.

Izin tempat diberikan, tinggal sponsor yang belum didapatkan. Selama berhari-hari, tim telah berlatih terus tanpa diberi kepastian kapan konser diselenggarakan. Keajaiban terjadi, sesaat setelah Chrisye meminta maaf kepada kru karena jadwal konser yang tidak jelas, sponsor telah muncul.

Kemudian, tiket pun disebar dan terjual habis.
Semua penikmat musik menanti konser bersejarah ini. Konser yang akan mengubah industri musik tanah air. Namun muncul masalah kembali. Beberapa hari sebelum konser dimulai, suara Chrisye tiba-tiba hilang alias habis. Para kru gelisah, khususnya teman dekat Chrisye.

[Baca juga : Ulasan Cerita Film Gasing Tengkorak]

Chrisye dan Yanti

Selain kisah mengenai perjalanan Chrisye di bidang musik, film ini juga menceritakan bagaimana hubungan antara Chrisye dengan istrinya yaitu Yanti. Dari awal pertemuan di pesta ulang tahun Vera (teman Yanti) hingga pertemuan di sebuah teater. Terlihat Chrisye menemukan seorang wanita yang mampu ia ajak untuk berjuang bersama.

Chrisye mengutarakan lamaran nya
Sisi romantis dalam film ini juga berhasil saya dapatkan. Bagaimana usaha Chrisye mendekati Yanti dan keluarganya meskipun ia di Amerika hingga puncaknya saat ia menyatakan lamarannya. Saya sempat tersenyum saat Chrisye mengatakan lamarannya. Kurang lebih seperti ini
Chrisye : Saya ingin kamu menjadi istri saya
Damayanti : Kenapa kamu mau nikah sama saya?
Chrisye : Kamu adalah orang yang bisa saya ajak susah
Damayanti : Hah?
Chrisye : Maksudnya kamu itu bisa saya ajak berjuang bersama-sama
Damayanti : Aku kira kamu nikahi aku karena kamu cinta aku
Chrisye : Ya itu juga termasuk
Di situ saya mendapat chemistry antara Chrisye dengan Yanti. Keduanya terlihat romantis dan saling mendukung satu sama lain. Selain itu, dari hubungan tersebut, Chrisye mengalami pergulatan batin dalam segi agama. Yang pada akhirnya, Chrisye masuk Islam dan juga memiliki nama baru yaitu Chrismansyah Rahadi.

Dari sisi keluarga, Chrisye digambarkan sebagai orang yang bersungguh-sungguh untuk membahagiakan keluarganya. Meski ia sukses menjadi penyanyi, namun ketakutan untuk membiayai anak sekolah masih muncul. Ia berfikir jika ia tidak sanggup menyanyi lagi, apakah ia sanggup menyekolahkan anaknya hingga sarjana.

Ketika Tangan Kaki Berkata

Menjelang akhir film, prosesi pembuatan lagu dan lirik "Ketika Tangan Kaki Berkata" menjadi pembahasan utama. Dikisahkan Chrisye mengalami kekosongan jiwa dan saat ia membuat album barunya, ia ingin menyisipkan satu lagu yang menceritakan tentang Tuhan.

Nada sudah tercipta. Lirik yang belum. Chrisye mengaku kesulitan membuat liriknya, akhirnya meminta bantuan kepada Taufik Ismail (diperankan oleh Fuad Idris). Selama satu bulan lamanya hingga tenggat waktu terakhir, lirik belum dikirim.

Saat hari terakhir sebelum berangkat ke Melbourne, Taufik Ismail akhirnya mengirimkan lirik lagu "Ketika Tangan Kaki Berkata". Segera Chrisye membuat rekaman untuk lagu barunya itu.
Namun saat take record, Chrisye tak kuasa menyelesaikan lagu tersebut. Ia menangis, tersedu-sedu, dan tak berdaya. Seolah-olah, Chrisye bukanlah orang yang cocok menyanyikan lirik tersebut.

[Baca juga : Tips Bedakan Flashdiks Kingston Asli dengan Palsu]

Chrisye pun meminta Yanti datang ke studio dan menelpon Taufik Ismail. Taufik Ismail berkata bahwa ia juga kesulitan membuat liriknya namun saat ia membaca surat Yasin, muncul lirik lagu yang mengalir tanpa henti. Ternyata lirik lagu itu diambil dari terjemahan bagian surat Yasin tentang pengadilan hari akhir
Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Demikian cerita dan ulasan singkat mengenai film Chrisye. Ulasan ini tentu jauh daripada ulasan para kritikus film profesional. Apakah Anda sudah menonton film ini? Ayo tonton film Chrisye. Film ini cerita madya beri nilai 8,5 dari 10. Terima kasih atas kunjungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar